Kamis, 14 Juli 2011

Kopi Tidak Berbahaya untuk Jantung

img 

Banyak orang takut minum kopi karena dianggap bisa mengganggu jantung. Tapi kopi ternyata bisa bersahabat dengan jantung atau 'hearth friendly'. Kopi hanya berpengaruh sedikit pada penderita darah tinggi itu pun masih bisa ditoleransi.

Penemuan yang dilakukan peneliti jantung ini bisa membuat peminum kopi jatuh cinta. Hasil studi ini telah dipresentasikan pekan ini di konferensi American Heart Association (AHA) di San Fransisco.

Peminum kopi hanya memiliki risiko lebih rendah untuk penyakit ritme jantung abnormal. Tidak ada indikasi yang menunjukkan bahwa minum secangkir kopi sehari akan meningkatkan risiko aterosklerosis atau penebalan dinding pembuluh darah yang dapat menyebabkan serangan jantung.

Selain itu, kandungan lain di dalam kopi selain kafein dapat mengurangi risiko diabetes bagi perempuan yang teratur minum.

Namun tidak semua laporan di konferensi tahunan AHA pada Cardiovascular Disease Epidemiology and Prevention and Nutrition, Physical Activity and Metabolism itu benar-benar mengembirakan bagi pecinta kopi.

Salah satu laporan menemukan potensi hubungan antara minum kopi dan tekanan darah tinggi. Tetapi jangan khawatir efeknya digambarkan sangat sederhana alias minim.

Studi tentang ritme jantung itu dengan meneliti 130.054 anggota dari Kaiser Permanente Medical Care Program yang telah dirawat dirumah sakit karena gangguan ritme jantung. Sekitar 2 persen dari mereka yang dirawat di rumah sakit karena gangguan itu dan yang paling umum adalah masalah atrial fibrillation.

Dr Arthur Klatsky, konsultan jantung senior yang memimpin penelitian ini, mengatakan mereka yang dilaporkan minum kopi 4 cangkir per hari lebih rendah 18 persen risiko terkena jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi.

"Ini mungkin sebuah kejutan, karena sebagian orang takut untuk minum kopi. Dan saya tidak berpikir kita akan siap untuk memberitahukan orang-orang bahwa mereka harus minum kopi untuk mencegah masalah ritme jantung," kata Klatsky, seperti dilansir USNews,

Studi ini tidak memberikan alasan mengapa kopi dapat mengurangi masalah ritme jantung. Menurut Klatsky, bisa jadi karena si peminum kopi melakukan diet atau banyak berolahraga. Tapi juga tidak bisa dikatakan dengan pasti bahwa kopi tidak berhubungan dengan masalah ritme jantung minor (ringan) yang memang tidak memerlukan perawatan di rumah sakit.

Intinya, pencinta kopi tak perlu berhenti minum kopi hanya karena mereka memiliki masalah dengan ritme jantung.

Studi lain yang diikuti lebih dari 3 000 pria dan wanita usia 20 tahun juga tidak menemukan hubungan antara konsumsi kopi dan atherosclerosis untuk laki-laki dan perempuan baik itu kulit hitam atau putih, perokok atau bukan perokok. Partisipan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang mengonsumsi kopi tidak lebih dari 4 cangkir sehari.

"Berdasarkan data ini, tampaknya tidak ada hubungan substansial antara minum kopi dengan peningkatan atau penurunan aterosklerosis," kata Jared Reis, seorang ahli epidemiologi dari US National Heart, Lung and Blood Institute.

Studi ketiga, berdasarkan laporan dari Women's Health Study, menjelaskan bahwa diabetes tipe 2 (diabetes karena gaya hidup) lebih sedikit dialami peminum kopi.

Peneliti membandingkan 359 wanita postmenopause yang baru didiagnosa diabetes tipe 2 dan 359 wanita tanpa penyakit. Hasilnya menunjukkan bahwa wanita yang minum 4 cangkir kopi berkafein sehari, lebih rendah 56 persen risiko terkena diabetes daripada mereka yang tidak minum kopi.

"Yang tampaknya mengurangi risiko dari efek kafein karena pengikatan protein hormon," kata Dr. Liwei Chen, asisten profesor University of California, Los Angeles. Tapi menurut Chen temuan-temuan awal ini masih memerlukan studi yang lebih lanjut.

Laporan lain yang memastikan konsumsi 1-3 cangkir kopi sehari hanya berpengaruh sedikit peningkatan risiko tekanan darah tinggi datang dari Dr Liwei Chen, asisten profesor epidemiologi di Louisiana State University School of Public Health. Dia menggunakan data dari enam penelitian yang mengikutsertakan lebih dari 172.000 partisipan.

"Berdasarkan hasil kami, untuk jangka panjang minum kopi mungkin merupakan faktor risiko hipertensi, tetapi efeknya tidak terlalu besar," kata Chen.

Namun Chen juga menyarankan, penting bagi orang-orang mengurangi konsumsi kopi jika khawatir tentang tekanan darah mereka

Minum Kopi Sambil Makan Siang Mengurangi Risiko Diabetes

img

Menikmati kopi hitam (dengan sedikit gula) yang ditemani makan siang bisa mendapatkan keuntungan lebih dalam mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2. Tapi minum kopi di waktu lain tidak mempengaruhi risiko diabetes sama sekali.

Sebuah studi menemukan bahwa perempuan yang mengonsumsi setidaknya satu cangkir kopi ditambah dengan makan siang dapat mengurangi kemungkinan mengembangkan diabetes tipe 2 sekitar sepertiganya. Hal ini berlaku untuk kopi tanpa kafein dan kopi dengan kafein.

"Temuan ini sangat menyarankan bahwa hanya kopi yang dikonsumsi dengan makan siang saja yang dapat mengurangi risiko diabetes," ujar Dr Daniela S. Sartorelli dari University of Sao Paulo di Ribeirao Preto, Brasil,
Telah banyak penelitian minum kopi yang dilakukan terkait dengan risiko rendah terkena diabetes tipe 2, tapi belum ada penelitian yang melihat apakah waktu mengonsumsi kopi juga bisa memiliki efek yang baik.

Dalam penelitian ini tim Sartorelli menganalisis 69.532 perempuan yang berusia antara 41-72 tahun dan waktu penelitiannya selama 11 tahun. Selama waktu itu didapatkan 1.451 perempuan terkena diabetes tipe 2. Secara keseluruhan perempuan yang mengonsumsi 3 cangkir kopi setiap harinya dapat mengurangi risiko terkena diabetes hingga 27 persen, tapi jika dikonsumsi dengan makan siang setiap harinya dapat mengurangi risiko diabetes sebesar 33 persen.

Efek minum kopi dengan makan siang hanya terlihat pada perempuan yang mengonsumsi kopi hitam, bukan kopi dengan susu atau tambahan lainnya. Karena pada penelitian ini perempuan yang mengonsumsi kopi dengan susu sangat sedikit, sehingga hasilnya belum terlalu jelas.

Sartorelli menyarankan meskipun minum kopi saat makan siang bisa mengurangi risiko diabetes, tapi seseorang juga harus memperhatikan makanan apa yang dikonsumsinya. Karena makanan yang dikonsumsi juga bisa mempengaruhi risiko terkena diabetes.

Para peneliti masih akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek apa yang menyebabkan minum kopi dengan makan siang dapat mengurangi risiko terkena diabetes. Hasil penelitian ini telah dilaporkan dalam American Journal of Clinical Nutrition.

Minum Kopi Pahit Tiap Pagi untuk Lawan Pikun

img
 
Penyakit demensia atau pikun memang akan dialami kebanyakan orang sejalan dengan pertambahan usia. Tapi menurut studi, dengan minum kopi atau teh pahit tiap pagi bisa memperlambat dan melawan kepikunan.

Kopi dan teh sudah menjadi minuman favorit bagi banyak orang di seluruh dunia. Tapi efek menguntungkan dari kafein pada kopi sebagai obat psikoaktif yang dapat memelihara fungsi otak mulai dihargai baru-baru ini.

Penelitian terbaru oleh pakar internasional dari University of Lisbon dan University of Coimbra, Portugal menemukan bahwa kafein dalam kopi dan teh dapat melindungi terhadap penurunan kognitif yang terlihat pada demensia (kepikunan) dan penyakit Alzheimer.

"Studi epidemiologis pertama menunjukkan hubungan terbalik antara konsumsi kafein dengan kejadian penyakit Parkinson. Kemudian beberapa studi epidemiologi lanjutan menunjukkan bahwa konsumsi jumlah moderat kafein juga berbanding terbalik dengan penurunan kognitif yang terkait dengan penuaan serta kejadian penyakit Alzheimer," jelas Alexandre de Mendonca, dari Institute of Molecular Medicine and Faculty of Medicine, University of Lisbon, Portugal, seperti dilansir dari Seniorjournal,

Selain kopi pahit, teh pahit juga dapat melawan kepikunan. Uji laboratorium menemukan bahwa minum secangkir teh hitam dan hijau secara teratur dapat menghambat aktivitas enzim tertentu di otak yang membawa pada Alzheimer, yaitu suatu bentuk demensia generatif yang mempengaruhi 10 juta orang di seluruh dunia.

Berdasarkan jurnal Phytotherapy Research, Alzheimer ditandai dengan penurunan asetilkolin. Kopi dan teh pahit dapat menghambat aktivitas enzim acetylcholinesterase (AChE), yang memecah bahan kimia atau neurotransmiter dan asetilkolin.

Selain itu kopi, teh hitam dan teh hijau juga menghambat aktivitas enzim butyrylcholinesterase (BuChE), yang ditemukan dalam deposit protein pada otak penderita Alzheimer.

"Meskipun tidak ada obat untuk Alzheimer, kopi dan teh berpotensi menjadi senjata lain yang digunakan untuk mengobati penyakit ini dan memperlambat perkembangannya," ungkap Dr Ed Okello, peneliti dari Medicinal Plant Research Centre di Newcastle University, Inggris.

Tapi ingat harus kopi atau teh pahit cukup tiap pagi saja. Karena minum kopi secara berlebihan dapat meningkatkan serangan stroke akibat kerusakan pada dinding pembuluh darah. Pada wanita hamil dapat meningkatkan denyut jantung, menyerang plasenta, masuk ke dalam sirkulasi darah dan yang lebih parah bisa menyebabkan kematian.

Tapi minum kopi dalam jumlah yang sedang tidak membahayakan, malah bisa memberikan manfaat

Gejala Kebanyakan Minum Kopi

img

Bagi orang sehat, kopi bisa memberikan banyak manfaat asalkan diminum dalam jumlah yang wajar. Sebaliknya kopi juga bisa menjadi masalah jika dikonsumsi berlebihan, sebab kandungan kafein di dalamnya memiliki sejumlah efek samping.

Hingga kadar 600 mg atau sekitar 5-6 cangkir kopi, kafein belum akan memberikan efek samping pada orang sehat. Namun perlu diperhitungkan juga, sumber kafein bukan hanya kopi saja tapi meliputi teh, es krim, minuman berenergi dan bahkan obat sakit kepala.

Dikutip dari Livestrong, berikut ini beberapa efek samping jika minum kopi terlalu banyak.

1. Gelisah Salah satu efek samping kafein bagi kesehatan jiwa adalah memicu kegelisahan. Tidak semua orang mengalami efek samping ini, namun penelitian di University of Michigan membuktikan keparahannya bisa menyebabkan seseorang mudah tersinggung bahkan sampai tangannya gemetar.

2. Gangguan kardiovaskular Jantung akan terasa berdebar-debar bila terlalu banyak minum kopi, karena dalam kadar tertentu kafein dapat mempengaruhi susunan saraf pusat di otak. Kafein juga dapat meningkatkan tekanan darah sehingga tidak dianjurkan untuk penderita hipertensi dan sakit jantung.

3. Sakit kepala Beberapa jenis obat sakit kepala menggunakan campuran kafein karena dalam jumlah sedikit senyawa ini memang memiliki khasiat anti nyeri. Namun efek sebaliknya bisa muncul jika dikonsumsi terlalu banyak, misalnya minum lebih dari 2-3 cangkir kopi espresso atau 5-6 cangkir kopi biasa setiap hari.

4. Gangguan pencernaan Perut mulas dan rasa mual sering dikeluhkan saat minum kopi terlalu banyak. Bukan karena kopinya sudah basi, tapi kafein itu sendiri memang meningkatkan produksi asam di lambung sehingga tidak dianjurkan minum kopi sebelum makan.

5. Gangguan kencing Saat sedang kedinginan di dalam ruangan berpendingin udara, menghangatkan diri dengan minum kopi bukanlah ide yang baik. Hawa dingin saja sudah menyebabkan kencing menjadi lebih sering, ditambah efek samping kafein sebagai diuretik maka beser akan tambah parah.

6. Insomnia Efek samping paling umum dari minum kopi terlalu banyak adalah tidak bisa tidur. Bagi remaja atau paruh baya, efek ini mungkin hanya akan memicu rasa lelah namun bisa berdampak serius bagi kesehatan kaum lanjut usia.

Jangan Minum Kopi Usai Makan Makanan Berlemak

img 

Ontario, Kanada, Makan makanan yang mengandung lemak tentu tidak baik untuk tubuh, tetapi jika Anda mengonsumsi kopi setelah makan makanan berlemak maka dampak negatifnya akan semakin besar lagi.

Hasil studi yang dilakukan oleh University of Guelph menunjukkan bahwa kombinasi lemak dan kafein pada kopi bisa sangat membahayakan tubuh. Peneliti menemukan bahwa orang sehat yang minum kopi setelah makan makanan berlemak mengalami kenaikan gula darah hingga dua kali lipat. Kenaikan gula darah ini bahkan setara dengan orang yang berisiko diabetes.

"Hasil studi memberitahu pada kita bahwa lemak jenuh dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk membersihkan gula dalam darah, dan ketika digabungkan dengan kopi yang mengandung kafein, maka dampaknya bisa lebih buruk lagi," jelas Marie-Soleil Beaudoin, yang melakukan penelitian bersama dengan profesor University of Guelph, Lindsay Robinson dan Terry Graham, seperti dilansir preventdisease,

Menurut Beaudoin, kombinasi antara lemak jenuh dan kafein dapat membuat gula tetap berada dalam darah untuk jangka waktu yang lama, yang dampaknya bisa sangat berbahaya.

Studi ini merupakan studi pertama yang mengetahui tentang pengaruh lemak jenuh dan kafein pada kopi terhadap tingkat gula darah. Studi dilakukan dengan menggunakan koktail (novel fat cocktail) yang hanya berisi lemak. Minuman tersebut dirancang khusus untuk memungkinkan peneliti secara akurat meniru apa yang terjadi pada tubuh ketika orang menelan lemak.

Dalam studi ini, pria sehat diminta minum sekitar 1 gram minuman lemak untuk setiap kilogram berat badannya. Enam jam kemudian mereka diberi menu selanjutnya yang terdiri dari minuman gula.

Hasilnya, kadar gula darah subjek meningkat menjadi 32 persen lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumi lemak.

Peneliti juga menguji dampak kopi berkafein yang dikombinasikan dengan makanan berlemak. Untuk tes ini, peneliti memberi partisipan kopi berkafein 5 jam setelah menelan minuman lemak. Satu jam kemudian diberi minuman gula.

Hasilnya menunjukkan bahwa kadar gula darah meningkat sebesar 65 persen dibandingkan dengan partisipan yang tidak mengonsumsi kopi dan lemak.

"Ini menunjukkan bahwa efek dari makanan lemak yang dikombinasikan dengan kopi bisa bertahan berjam-jam. Bahkan efeknya bisa dua kali lipat dibandingkan orang yang makan makanan berlemak saja," jelas Beaudoin.

Selain tes darah kadar gula, peneliti juga melihat efek gastro-intestinal dengan mengukur hormon incretin yang dirilis oleh usus setelah menelan lemak. Hormon-hormon ini sinyal pankreas untuk melepaskan insulin untuk membantu membersihkan darah dari gula.

"Pada akhirnya kami telah menemukan bahwa lemak dan kopi berkafein dapat merusak komunikasi antara usus dan pankreas, inilah yang menyebabkan mengapa peserta tidak bisa membersihkan gula dari darah mereka dengan mudah," kata Beaudoin.

Menurut Beaudoin, hasil penelitian ini sangat penting bagi orang yang berisiko untuk penyakit metabolik dan diabetes tipe 2.

"Kami telah mengetahui selama bertahun-tahun bahwa orang dengan atau berisiko diabetes tipe 2 harus membatasi konsumsi kafein mereka. Minum kopi tanpa kafein adalah salah satu cara untuk meningkatkan toleransi glukosa seseorang. Membatasi asupan asam lemak jenuh yang ditemukan dalam daging merah, makanan olahan dan makanan fast food juga bermanfaat," tutup Beaudoin.

Hasil studi ini telah dipublikasikan dalam Journal of Nutrition.

Cara Mengatasi Susah Tidur Setelah Minum Kopi


img 
Satu hal yang sering dikeluhkan saat terlalu banyak minum kopi adalah susah tidur, padahal keesokan harinya harus bangun pagi untuk masuk kerja. Beberapa cara bisa dilakukan untuk menetralkan efek kafein sehingga lebih cepat tertidur.

Cara-cara sederhana yang bisa dilakukan oleh siapapun seperti dikutip dari Foxnews, adalah sebagai berikut.

1. Ciptakan suasana yang tenang
Di bawah pengaruh kafein, tubuh membutuhkan usaha lebih keras untuk bisa jatuh tertidur. Agar lebih mudah, sebisa mungkin jangan sampai ada benda-benda yang dapat mengalihkan perhatian seperti pesawat TV, komputer, ponsel serta video game di kamar tidur.

Meski benda-benda tersebut sudah disingkirkan, kadang-kadang masih ada suara berisik yang memang sulit dihindari seperti bunyi kulkas atau suara kucing yang sedang berkelahi. Suara berisik semacam ini bisa dinetralkan dengan CD atau kaset berisi bunyi-bunyian yang menenangkan atau sering disebut 'white noise' seperti suara ombak di pantai atau hembusan angin menerpa pohon pinus di pegunungan.

2. Lakukan gerakan-gerakan ringan
Berbagai penelitian membuktikan olahraga secara teratur bisa mengatasi gangguan susah tidur. Namun dalam kondisi darurat ketika butuh segera tidur, olahraga ringan yang dilakukan sekali waktu juga bisa membantu menetralkan efek kafein akibat kebanyakan minum kopi.

Lakukan gerakan-gerakan kalestenik atau tanpa alat, misalnya push up atau jumping jacks (meloncat-loncat sambil melakukan gerakan buka-tutup dengan kaki dan tangan). Jangan berlebihan, karena jika terlalu banyak keringat yang keluar maka tubuh akan terasa tidak nyaman dan semakin susah tidur.

3. Minum segelas susu hangat
Segelas susu hangat banyak mengandung triptofan, sejenis protein yang di dalam tubuh akan diubah menjadi hormon serotonin dan melatonin. Kedua hormon ini sangat dibutuhkan untuk menghadirkan rasa kantuk sebelum seseorang bisa jatuh tertidur.

Sepotong roti untuk menemani susu hangat juga bisa membantu, karena kandungan karbohidrat di dalamnya akan merangsang insulin yang bisa meningkatkan efek triptofan. Pilih roti yang tidak terlalu manis, karena lebih berisiko memicu kegemukan.

4. Lakukan relaksasi mental secara aktif
Jika ketiga cara di atas sudah dilakukan tetapi belum juga bisa tidur, lakukan relaksasi secara aktif. Salah satunya dengan memalingkan pandangan mata dari jam dinding atau sejenisnya yang akan mengingatkan bahwa malam semakin larut karena dampaknya justru akan semakin gelisah.

Cara berikutnya adalah duduk senyaman mungkin sambil membaca majalah yang isinya artikel-artikel ringan dan menghibur. Bisa juga dengan langsung berbaring di ranjang, menutup mata lalu berkonsentrasi penuh membayangkan obyek yang menenangkan misalnya suasana air terjun di pegunungan.

Selasa, 12 Juli 2011

Cara Menyeduh Tentukan Kenikmatan Kopi













Mungkin sebagian besar dari Anda bukan penikmat kopi yang peduli pada tahap pembuatannya. Bila sudah disajikan kopi yang enak, cukuplah bagi Anda. Namun tidak demikian halnya dengan para pecinta kopi. Mereka akan mengamati dan menikmati berbagai tahapan dalam pembuatan kopi, dari membeli dan menyimpan kopi, menyeduh, menghirup aromanya sebelum menyesapnya, merasakan kehangatannya ketika memasuki tubuh, hingga mengenali cita rasanya.
Bila Anda seorang pecinta kopi, Anda juga akan tahu kopi yang tidak disimpan dan diseduh dengan benar akan mengacaukan sensasi tersebut.

Inilah beberapa contohnya:

1. Lemari es atau freezer adalah tempat terbaik untuk menyimpan kopi
Biji kopi yang dipanggang berpori, dan mampu menyerap kelembaban dan aroma makanan. Jadi, lemari es bukan merupakan tempat yang baik untuk menyimpan kopi. Simpan saja biji kopi segar di dalam kotak kedap udara dalam suhu ruangan, untuk dikonsumsi maksimal selama 5 hingga 7 hari saja.

2. Rasa kopi bubuk sama baiknya dengan jika Anda menggiling biji kopi sendiri
Gerai kopi premium biasanya menjual kopi dalam bentuk biji yang bisa Anda giling sendiri. Namun jika Anda tidak berniat langsung mengonsumsinya, sebaiknya tak usah membeli biji kopi seperti ini. Kopi biasanya akan mulai kehilangan kualitasnya segera setelah ditumbuk. Cita rasa kopi terbaik adalah jika digiling langsung sebelum diseduh.

3. Paling baik menyeduh kopi dengan air suling
Air suling memang lebih higienis, namun proses pembuatannya akan menghilangkan kandungan mineral di dalam air. Padahal, kandungan mineral dalam air inilah yang penting untuk memberikan cita rasa kopi. Yang juga membuat rasa kopi tidak sedap adalah air kran dengan kandungan klorin. Para pecinta kopi umumnya menggunakan air kemasan dari mata air.

4. Kopi paling baik diseduh dengan air mendidih
Memang tidak ada pengaruh buruknya untuk kesehatan, tetapi air yang terlalu panas akan menarik senyawa di dalam kopi yang membuatnya lebih pahit. Suhu terbaik untuk menyeduh kopi sekitar 93 derajat Celcius. Di kedai kopi, barista punya alat sendiri untuk mengukur ketepatan suhu. Kalau kita, mungkin dikira-kira saja.

Awas! Kurang Tidur Bisa Bikin Gemuk

Meski selama ini belum ada bukti yang kuat mengenai mekanisme kegemukan dan tidur, namun beberapa penelitian memang menunjukkan tidur seharusnya jadi prioritas.
"Jika Anda ingin menjaga pola makan untuk memiliki berat badan ideal, jangan lupa untuk memiliki waktu tidur yang cukup karena tidur yang cukup dan berkualitas adalah bagian penting agar tubuh sehat," kata Michael Grandner, pakar di bidang gangguan tidur dari University of Pennsylvania, Philadelphia, AS.
Beberapa studi mengenai tidur dan kegemukan telah dilakukan dalam berbagai metode. Ada yang melakukan survei pada populasi besar dan mewawancarai pola makan dan tidur mereka serta mengikuti rekam kesehatannya. Studi lain dilakukan pada kelompok kecil responden secara mendalam. Para peneliti juga memanipulasi jadwal tidur responden dan mengamati apakah ada pengaruhnya pada nafsu makan.
Dalam sebuah penelitian terbaru, para peneliti dari Swedia menemukan pada orang muda yang kekurangan tidur tampak tidak ada yang berubah pada nafsu makan, tetapi tubuh mereka membakar kalori 5-20 persen lebih sedikit dibanding dengan orang yang cukup tidur.
Dalam penelitiannya, Marie-Pierre St-Onge dari New York Obesity Research Center dan timnya merekrut 30 orang pria dan wanita berusia 30-an dan 40-an yang memiliki berat badan normal. Para partisipan tinggal dan tidur di laboratorium tidur selama lima hari dalam dua periode berbeda.
Pada periode pertama, para partisipan tidur malam selama 9 jam. Periode berikutnya, mereka hanya boleh tidur 4 jam. Pada kedua periode itu, para partisipan diberikan menu makanan dengan kalori terkontrol pada 4 hari pertama kemudian dibebaskan makan apa pun di hari terakhir.
Para peneliti ingin mengetahui energi yang dibakar dalam kegiatan sehari-hari serta menanyakan para partisipan seberapa energik yang mereka rasakan. Hasil pengujian menunjukkan berapa pun jumlah jam tidur mereka, para partisipan membakar kalori dalam jumlah sama, sekitar 2.600 per hari.
Tetapi pada kelompok yang kurang tidur, mereka makan kalori lebih banyak di hari terakhir, sekitar 300 kalori. Para partisipan juga mengatakan mereka merasa kurang berenergi setelah beberapa hari kurang tidur.
Peneliti menduga kelelahan yang dialami orang yang kurang tidur bisa menyebabkan mereka membuat pilihan makan yang tidak sehat. "Ketika kita kurang tidur kita akan lebih mudah mengikuti keinginan diri sendiri," kata Grandner.
Di lain pihak, menurut dia, pola makan yang tidak terkontrol juga bisa mengganggu pola tidur, misalnya jadi sulit mengantuk karena perut kekenyangan.

Senin, 11 Juli 2011

Para Pembunuh Kelas Dunia

Para pembunuh kelas dunia ini bisa saja mengancam nyawa kita.

Dalam “World Report on Road Traffic Injury Prevention”, WHO mempublikaskan sebuah prediksi berdasarkan data yang ada sejak tahun 1990 mengenai 10 penyebab kematian di dunia pada tahun 2020. Siapapun kita, apapun profesi kita, pembunuh kelas dunia ini berpotensi untuk menyebabkan kematian kita. Semuanya bisa dicegah dengan kehendak Yang Maha Kuasa melalui berbagai pengetahuan dan usaha yang dengan gigih kita lakukan.

Berikut ini adalah 10 Pembunuh Kelas Dunia Tersebut dalam hitungan mundur dari 10 hingga 1 :

10, AIDS
9, Diare
8, Peperangan
7, TBC
6, Infeksi Pernafasan Bawah
5, Penyakit Paru Paru Kronis
4, Stroke
3, Kecelakaan Lalu Lintas
2, Gangguan Depresi Unipolar
1, Serangan Jantung

Para pembunuh kelas dunia tersebut harus segera diminimalisasi aksinya dengan cerdas melalui usaha sekuat tenaga dan doa sepenuh hati kita.