Senin, 09 Januari 2012

Tips Sehat

    img
    • "Makan wortel dapat membantu menjaga mulut Anda bersih setelah makan. Wortel juga dapat memicu banyak air liur, yang membantu menghilagkan noda pada gigi Anda."


    img
    • "Rutin olahraga, tertawa dan humor dapat melepaskan endorfin yang memperbaiki suasana hati, menghalau stres dan membuat senang. Jadi menonton sesuatu yang lucu di televisi atau membaca buku komik dapat membantu Anda untuk sehat."


    img
    • "Batasi waktu Anda berleha-leha di depan televisi. Kurang gerak akibat terlalu banyak menonton TV dapat meningkatkan risiko obesitas karena mengganggu metabolisme dan tidak adanya gerakan otot."


    img
    • "Bawang putih seperti anugerah untuk penderita diabetes. Selain berguna dalam mengurangi kolesterol, bawang putih juga dapat menurunkan gula darah."


    img
    • "Minum air sebelum, selama dan sesudah olahraga dapat membantu mencegah otot mengalami kram. Tubuh yang terhidrasi dengan baik akan menjaga pelumasan sendi dan otot."


    img
    • "Berjalan kaki 20 menit sehari selama 5 hari per minggu dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan merupakan cara terbaik untuk memperbaiki sirkulasi antibodi dan sel darah putih."


    img
    • "Jika Anda memiliki kulit berminyak, cobalah gunakan setengah sendok teh air jeruk dicampur dengan setengah sendok teh jus mentimun pada wajah 30 menit sebelum mandi. Cara ini cukup efektif untuk mengurangi minyak berlebih di wajah."


    img
    • "Gantilah nasi putih dengan beras merah. Serat dalam beras merah dapat menurunkan risiko diabetes, kadar kolesterol dan membantu Anda untuk memenuhi tujuan penurunan berat badan."


    img
    • "Untuk meningkatkan energi, minumlah secangkir teh di pagi hari. Teh mengandung L-theanine dan kafein, yang dalam kombinasi tepat dapat meningkatkan kewaspadaan, memori dan kesigapan Anda."


    img
    • "Stres benar-benar bisa mengubah warna rambut menjadi putih atau beruban. Memang munculnya uban dipengaruhi banyak faktor tapi nyatanya stres juga memicu perubahan produksi hormon melanin yang membuat jumlah pigmen berkurang sehingga rambut menjadi tampak putih."

    Jangan Biasakan Anak Ngemil Kerupuk Vera Farah Bararah - detikHealth


    img

    Buat masyarakat Indonesia kerupuk adalah camilan penting untuk menemani saat makan. Ada ungkapan nggak asyik kalau makan nggak pakai kerupuk. Saking populernya kerupuk, banyak ibu-ibu yang memberikan camilan ini kepada anaknya. Anak menangis kadang diberi makan kerupuk jadi diam.

    Tapi menurut pakar gizi memberikan camilan kerupuk pada anak kurang tepat. Kerupuk dianggap tidak memiliki gizi yang cukup untuk pertumbuhan anak yang sedang butuh-butuhnya makanan bergizi tinggi.

    "Sebenarnya nilai gizi dari kerupuk itu tidak terlalu bagus," ujar dr Fiastuti Witjaksono, MSc, SpGK, Spesialis Gizi Klinik RSCM.
    Ada berbagai macam kerupuk yang dijual di pasaran, seperti halnya kerupuk dari udang atau ikan. Jika kandungan ikannya banyak maka kerupuk tersebut bisa mengandung protein yang baik untuk tubuh.

    dr Fiastuti menuturkan umumnya kerupuk itu mengandung sumber karbohidrat yang tinggi karena ia menggunakan tepung. Karbohidrat yang ada dalam kerupuk ini tergolong cepat diserap oleh tubuh.

    Jika karbohidrat yang cepat diserap ini banyak dikonsumsi atau masuk ke dalam tubuh maka mengakibatkan kadar glukosa yang meningkat. Selain itu kerupuk ini biasanya digoreng dengan menggunakan minyak yang banyak sehingga kadar lemaknya jadi tinggi.

    "Kalau kerupuk ini dikonsumsi secara terus menerus tentu tidak baik, karenanya harus diganti dengan mencari cemilan yang sehat seperti bubur kacang ijo, kacang merah atau buah-buahan yang nilai gizinya lebih sehat," ujar dokter yang juga tergabung dalam Pengurus PDGKI (Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia).

    dr Fiastuti mengungkapkan jika anak sudah terbiasa mengonsumsi kerupuk maka kebiasaan ini tidak bisa diubah secara langsung atau pemaksaan, harus dilakukan secara perlahan misalnya diganti dengan buah yang crunchy.

    "Sebaiknya memang tidak memperkenalkan kerupuk sejak awal, dan jangan menjadikan kerupuk sebagai reward. Karena nanti anak akan mengharapkan imbalan kerupuk," ujar dokter yang berpraktik di MRCCC Siloam.

    Jika memang ingin mengonsumsi kerupuk, sebaiknya pilih kerupuk dari udang atau ikan yang belum digoreng, lalu kerupuk ini bisa digoreng sendiri dengan menggunakan minyak yang baru dan bukan minyak yang dipakai berulang-ulang.