Sabtu, 28 April 2012

10 Racun Dalam Produk Sehari-hari yang Berbahaya Bagi Anak


img
 
 Beberapa racun dari peralatan rumah tangga dan produk sehari-hari diketahui dapat menyebabkan autis dan gangguan perkembangan anak seperti ADHD atau hiperaktif. Sayangnya, racun-racun ini masih banyak digunakan sampai saat ini.

Sebuah editorial yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Health Perspectives menghimbau kepada para ilmuwan untuk memperbanyak penelitian yang mengidentifikasi faktor lingkungan pemicu autisme dan gangguan perkembangan saraf pada anak-anak.

Penulis editorial tersebut adalah Philip Landrigan, MD, MSc, direktur Children’s Environmental Health Center (CEHC) di Mount Sinai School of Medicine bersama Luca Lambertini, PhD, MPH, MSc, Asisten Profesor Kedokteran Pencegahan di Mount Sinai dan Linda Birnbaum, direktur National Institute Of Environmental Health Sciences.

Penelitian genetik telah menunjukkan bahwa autisme dan beberapa gangguan perkembangan saraf lainnya memiliki komponen genetik yang kuat. Namun banyak juga yang percaya bahwa faktor lingkungan ikut memainkan peran yang besar.

"Sejumlah besar bahan kimia yang digunakan secara luas belum banyak dievaluasi mengenai potensi beracunnya dan ini bisa menjadi perhatian besar. Pengetahuan tentang penyebab gangguan perkembangan saraf dari lingkungan ini sangat penting karena masih bisa dicegah," kata Dr Landrigan.

CEHC menyusun daftar 10 bahan kimia yang ditemukan dalam produk dan diduga dapat menyebabkan autis dan gangguan perkembangan anak. Penyusunan ini ditujukan untuk memandu penelitian agar lebih banyak lagi menemukan faktor pemicu dari lingkungan yang dapat dicegah.

Seperti dilansir Science Blog, ke-10 bahan kimia tersebut antara lain:

1. Timbal
Timbal digunakan untuk konstruksi bangunan, baterai, peluru, bagian dari solder dan perisai radiasi. Dalam produk sehari-hari, timbal juga dapat ditemukan pada mainan anak-anak, perhiasan mainan dan keramik.

2. Methylmercury
Methylmercury adalah suatu bentuk merkuri berbahaya dan dapat menumpuk dalam aliran darah. Merkuri dapat terjadi secara alami di lingkungan, tapi sumber utama methylmercury dalam ikan adalah polusi industri. Merkuri dapat terakumulasi dalam sungai, lautan, dan danau kemudian dibantu oleh bakteri berubah menjadi methylmercury yang beracun.

Ikan menyerap methylmercury dari air karena memakan organisme air. Ikan pemangsa yang besar kebanyakan lebih benyak menyimpan zat ini dalam tubuhnya, misalnya makarel, hiu, todak, tilefish

3. PCBs atau Polychlorinated biphenyl
Senyawa ini secara luas digunakan sebagai cairan dielektrik dan pendingin, misalnya dalam transformer, kapasitor, dan motor listrik.

4. Organofosfat pestisida
Bahan ini mengacu pada sekelompok insektisida yang mengandung fosfor organik. Produk yang mengandung senyawa ini bernama malathion banyak digunakan dalam pertanian, perumahan, tempat rekreasi umum, dan program pengendalian nyamuk. Senyawa ini dapat diserap melalui paru-paru, kulit atau lewat makanan.

5. Organoklorin pestisida
Bahan ini merupakan jenis insektisida yang paling umum digunakan dalam pertanian, industri obat, dan rumah tangga seperti DDT, aldrin dan dieldrin.

6. Pengganggu endokrin
Bahan kimia yang mengganggu endokrin atau sistem hormon diketahui dapat menyebabkan tumor kanker, cacat lahir, dan gangguan perkembangan lainnya. Contohnya adalah DDT, polychlorinated biphenyls (PCB), bisphenol A (BPA), difenil eter bifenil dan berbagai phthalates.

7. Gas buangan kendaraan bermotor
Gas pembuangan dari kendaraan bermotor mengandung karbon monoksida, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, PM-10 (partikel berukuran kurang dari 10 mikron), bensol, formaldehida dan polisiklik hidrokarbon. Polusi udara mempengaruhi darah dan organ tubuh sehingga berisiko mengganggu perkembangan anak.

8. Polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH)
Senyawa ini mudah tercampur dengan minyak dari air sehingga banyak ditemukan dalam tanah dan endapan yang berminyak. Namun terkadang juga tercampur dengan partikel air di udara. Minyak mentah alam dan batubara mengandung sejumlah besar PAH. Bahan ini juga ditemukan dalam bahan bakar fosil olahan, tar dan minyak nabati.

Bahan ini dapat terbentuk oleh pembakaran tidak sempurna dari karbon yang mengandung bahan bakar seperti kayu, batu bara, diesel, lemak, tembakau, dan dupa.

9. Brominated flame retardants
Brominated flame retardant (BFR) adalah senyawa yang memiliki efek penahan api pada bahan yang mudah terbakar. Bahan ini banyak digunakan dalam plastik, tekstil, alat elektronik, mebel dan jok mobil.

10. Senyawa perfluorinated atau perfluorinated compound (PFC)
PFC memiliki sifat unik untuk membuat bahan anti noda, minyak, air dan banyak digunakan dalam bermacam peralatan. PFC sangat tahan terhadap kerusakan dan banyak dipakai pada pakaian, karpet, mebel, dan kemasan makanan seperti kotak pizza dan makanan cepat saji.

7 Penyakit Kronis di Usia Muda dan Cara Mencegahnya


img  
 Serangan stroke, tulang keropos dan juga pikun sekarang bukan cuma penyakitnya orang tua. Akibat perubahan gaya hidup moderen yang semakin tidak sehat, penyakit-penyakit kronis semacam itu bisa juga menyerang sejak usia sangat muda.

Beberapa jenis penyakit kronis yang bisa menyerang sejak muda beserta cara pencegahannya adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Foxnews :

1. Melanoma
Usai paling rentan: 50-an tahun ke atas
Bisa kena sejak: Remaja akhir serta usia 20-an awal

Melanoma adalah sejenis kanker kulit yang bisa dihindari dengan tidak terlalu sering berjemur antara pukul 10 pagi hingga 2 siang tanpa menggunakan tabir surya atau Sun Protecting Factor (SPF). SPF-30 lebih disarankan, namun SPF-15 dianggap sudah cukup memberikan perlindungan.

2. Osteoporosis
Usia paling rentan: 65 tahun ke atas
Bisa kena sejak: 50-an tahun

Osteoporosis atau pengeroposan tulang bisa dicegah dengan memperbanyak asupan kalsium dan vitamin D, serta menghindari rokok. Olahraga teratur juga penting, karena otot yang kuat akan membantu rangka tubuh dalam menopang berat badan.

3. Stroke
Usia paling rentan: 65 tahun
Bisa kena sejak: 20 hingga 30-an tahun

Lagi-lagi rokok termasuk faktor risiko pada serangan stroke di usia muda. Untuk mencegahnya, hidari rokok dan makan berlemak maupun bergaram, serta perbanyak konsumsi ikan yang banyak mengandung asam lemak omega 3. Asam lemak ini baik untuk jantung dan pembuluh darah.

4. Kanker payudara
Usia paling rentan: 45 tahun ke atas
Bisa kena sejak: remaja

Olahraga teratur, menjaga berat badan tetap ideal, membatasi alkohol agar tidak berlebihan dan menghindari rokok bisa menurunkan risiko kanker payudara. Karena penyebab pastinya tidak diketahui, maka deteksi dini paling penting dilakukan dengan sering-sering meraba adanya benjolan.

5. Alzheimer
Usia paling rentan: 65 tahun ke atas
Bisa kena sejak: 40-an tahun

Alzheimer adalah salah satu jenis kepikunan yang susah dilawan karena merupakan efek dari proses penuaan. Namun beberapa hal bisa dilakukan untuk memperlambat kemunculannya, misalnya dengan rajin mengisi teka-teki silang, belajar bahasa asing dan juga bermain musik.

6. Asam urat (Gout)
Usia paling rentan: 50 hingga 60-an tahun
Bisa kena sejak: 30-an tahun.

Obesitas dan konsumsi alkohol merupakan faktor risiko utama serangan gout di usia muda, sehingga berat badan perlu dikontrol jika tidak ingin mengalaminya. Namun perlu diingat, diet ekstrem yang berdampak pada penurunan berat badan secara singkat dan dramatis juga bisa meningkatkan risiko pengkristalan asam urat.

7. Diabetes tipe-2
Usia paling rentan: 40 hingga 50-an tahun
Bisa kena sejak: anak-anak!

Berbeda dari diabetes tipe 1 yang merupakan kondisi bawaan sejak lahir, diabetes tipe 2 jauh lebih memungkinkan untuk dicegah. Kuncinya hanya 2, yakni pola makan seimbang dan rendah kalori serta aktivitas fisik yang juga seimbang dengan asupan kalorinya.

Selasa, 24 April 2012

5 Langkah Atasi Stres di Tempat Kerja

img

Stres memang hal yang serius karena dapat menyebabkan sakit kepala, ketegangan otot, kelelahan, insomnia, kecemasan, gelisah, kurang motivasi, kurangnya fokus, depresi, kepekaan bahkan dapat mengganggu pola makan. Stres paling banyak dipicu oleh masalah pekerjaan dan lingkungan tempat kerja.

Berikut 5 langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi stres di tempat kerja antara lain:

1. Buat sebuah Oasis
Ketika terlalu banyak tugas memusingkan yang harus Anda kerjakan dengan komputer, mungkin Anda dapat mematikan sejenak layar komputer dengan mode 'sleep' agar pekerjaan Anda tetap tersimpan.

Mengalihkan perhatian sejenak dari layar komputer akan baik untuk menghindarkan Anda dari stres. Hal ini akan memberikan sedikit waktu bagi mata dan otak untuk tidak tegang menghadapi tugas yang harus Anda selesaikan dengan komputer Anda.

Tetapi hal ini mungkin dapat menggangu pekerjaan Anda jika jenis pekerjaan Anda mengharuskan untuk sering mengecek email. Jika demikian, alihkan perhatian Anda sejenak dengan mengarahkan pandangan ke jauh ke luar ruangan.

2. Mengkategorikan Pekerjaan
Jika jenis pekerjaan Anda terdiri dari beberapa tugas-tugas tertentu, Anda dapat mengkategorikan setiap tugas berdasarkan tingkat kesulitannya.

Kerjakan tugas dari yang menurut Anda berat dan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pengerjaannya lebih awal. Karena ketika masih pagi, kemampuan otak dalam berpikir dalam keadaan optimal.

Semakin siang, otak akan semakin lelah dan sulit untuk menyelesaikan hal-hal yang rumit. Simpanlah pekerjaan yang mudah di akhir, karena mendekati jam pulang kerja, Anda pasti ingin segera menyelesaikannya dan segera pulang. Tapi cara ini kurang efektif bagi pekerjaan yang menerapkan deadline bagi masing-masing tugasnya.

3. Melakukan Negosiasi Beban Kerja
Jika menurut Anda pekerjaan yang dibebankan oleh atasan Anda terlalu berat, Anda dapat melakukan negoisasi pekerjaan. Anda tidak perlu takut hal ini akan memberi efek yang buruk bagi karir Anda, asal alasan yang Anda sampaikan masuk akal dan disampaikan dengan cara yang benar.

Terkadang melakukan pekerjaan di luar kapasitas dan kapabilitas seseorang akan tidak baik untuk kesehatan mental juga kan menghasilkan hasil yang tidak memuaskan.

4. Batasi Membaca Berita
Media berita mungkin dapat memberikan hiburan tersendiri bagi Anda di sela-sela tugas kantor yang rumit. Tapi terkadang berita-berita seperti bisnis dan politik kadang menyulut emosi-emosi yang hampir seluruhnya negatif, seperti kemarahan, ketakutan, kecemasan dan frustrasi.

Jadi, setiap kali ada berita yang mulai membuat Anda kesal atau kecewa, beralihlah ke berita yang menghibur dan menyenangkan yang sifatnya lebih ringan.

5. Hindari Rekan Kerja yang Stres
Anda mungkin tidak menyadarinya, tetapi fisiologi Anda diprogram sebagai cermin fisiologi orang di sekitar Anda. Dengan kata lain, Anda dapat 'menangkap' stres yang dialami oleh orang lain.

Jadi meskipun tidak mungkin untuk menghindari rekan kerja yang sedang stres sepanjang hari, Anda harus mencoba membatasi kontak Anda dengannya setidaknya sampai Anda telah menaklukkan stres Anda sendiri.