Senin, 30 Mei 2011

Kenali Penyakit Jantung Koroner ( 11 )

Penyakit Jantung Koroner adalah penyakit jantung yang lebih banyak terjadi dibandingkan dengan jenis penyakit jantung lainnya.

Perawatan Serangan Jantung

Jika anda mendapat nyeri yang sangat didada, merasa dingin, berkeringat dan mual, anda mungkin mendapat serangan jantung. Ini terjadi ketika satu arteri koroner tersumbat, umumnya pada arteri yang telah menyempit.
Jika anda mendapat serangan jantung, maka tim medis (staf ambulan, paramedis dan dokter) akan menstabilkan jantung anda dan mengurangi kerusakan yang telah terjadi pada otot jantung anda jika memang masih memungkinkan. Ketika bantuan kedokteran tiba, anda diberikan oksigen melalui masker muka dan tabung plastik kecil dimasukkan ke pembuluh darah tangan anda sehingga memungkinkan obat apa saja yang diberikan dapat masuk langsung ke peredaran darah anda. Dada anda akan disambung ke mesin ECG untuk memonitor irama jantung anda, dan anda mungkin diberikan morphine untuk menghilangkan nyeri.

Menghancurkan Gumpalan Darah

Pada tahap pertama setelah serangan jantung, perawatan permula yang paling penting adalah dengan obat untuk menghancurkan gumpalan darah dan pada beberapa kasus, ini segera dimulai sebelum anda mencapai rumah sakit. Walaupun kedengarannya aneh tapi mengunyah tablet aspirin adalah satu awal yang baik. Aspirin itu diserap melalui lapisan di mulut dan segera memulai untuk mengencerkan darah.
Selain aspirin kita juga mempunayi banyak obat-obatan yang tersedia. Sepuluh tahun terakhir kita melihat suatu perubahan yang dramatis terhadap cara kita menangani serangan jantung karena kita sekarang mempunyai obat-obat yang hebat untuk menghancurkan gumpalan yang menjadi akar permasalahan. Obat-obatan ini disebut thrombolytics (juga sering disebut clot-buster) dan dimasukkan kedalam tubuh melalui suntikan. Yang paling umum dipakai didunia adalah streptokinase, namun pada beberapa kasus yang lebih disukai adalah yang lebih mahal yaitu tPa (tissue plasminogen activator).
Yang terpenting tentang thrombolytics adalah bahwa mereka bekerja paling baik jika diberikan dalam waktu enam jam pertama setelah serangan jantung. Ini karena setelah waktu itu maka otot jantung sudah sedemikian rusak walaupun akhirnya arteri yang tersumbat bisa dibuka kembali. Strektokinase paling efektif jika diberikan pada jam pertama setelah serangan jantung namun masih dapat berbuat perbaikan sampai 12 jam sesudahnya.
Penggunaan obat yang hebat bukannya tidak ada risikonya namun percobaan yang melibatkan ribuan pasien dengan serangan jantung menunjukan bahwa keuntungannya lebih besar dari risikonya. Ketika thrombolytics menghancurkan gumpalan mereka juga membuat orang-orang lebih rentan terhadap perdarahan. Pada beberapa individu ini akan memberikan risiko yang terlalu besar - seperti jika seseorang baru saja menjalankan operasi, mendapat stroke atau perdarahan borok perut (stomach ulser) - dan dalam situasi ini mungkin oabt lain yang harus diberikan.
Jika anda telah diberikan streptokinase maka anda akan diberikan juga kartu jang menandakan anda telah mendapatnya dan kapan waktunya. Ini karena kebanyakan orang akan mengembangkan resistensi terhadap streptokinase 5 hari atau lebih setelahnya dan resistensi ini bertahan selama sampai satu tahun atau lebih. Oleh karena itu jika anda memerlukan lagi obat thrombolytics dalam periode ini, anda akan diberikan alternatif lain yaitu tPa. Jadi sangat penting untuk selalu membawa kartu ini bersama anda.

Mengatur Denyut Jantung

Pada tahap awal setelah serangan jantung, otot jantung yang rusak dapat menjadi sangat terangsang dan menimbulkan ritme jantung yang tidak teratur, beberapa darinya dapat menyebabkan jantung berhenti sama sekali. Sangat menyedihkan bahwa ini adalah sebab mengapa beberapa orang meninggal mendadak dirumah setelah mendapat serangan jantung sebelum datangnya pertolongan. Ketidakaturan dari ritme jantung yang disebut aritmia jantung dapat diperbaiki dengan berhasil dengan memberikan kejutan listrik kepada jantung melalui sebuah alat yang disebut defribrillator. Orang yang memerlukan perawatan ini selalu tidak sadarkan diri sehingga pembiusan tidak perlu dilakukan. Sayangnya prosedur ini hanya bekerja jika kejutan listrik diberikan selama beberapa menit saja setelah jantung berhenti.
Di rumah sakit orang-orang yang mendapat serangan jantung dirawat di ruang khusus CCU (cardiac care unit) dimana ritme jantung dapat dimonitor dengan ketat untuk 24 sampai 48 jam pertama yaitu periode yang paling berbahaya. Jika timbul ketidakaturan ritme jantung mereka umunya dapat dikontrol dengan obat-obatan dan tidak akan memburuk hingga memerlukan suatu kejutan listrik. Setelah ini risiko dari persoalan ritme menjadi berkurang dan obat-obatan seperti beta-blockers digunakan untuk mencegah mereka timbul kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar