Senin, 30 Mei 2011

Penyakit Otot Jantung ( 3 )

Perawatan Kardiomiopati Dilatasi dan Gagal Jantung

Aturan pertama dari perawatan kardiomiopati dan gagal jantung adalah mencari secara agresiv dan merawat segala penyebabnya yang dapat dibalikkan (reversible). Perawtan terhadap penyakit jantung koroner dan penyakit katup jantung harus dioptimalkan. Penyakit tiroid, anemia, defisiensi nutrisi perlu dibalikkan (disembuhkan). Takikardia abnormal perlu dikontrol secara agresiv.
Ketika sedang berusaha mengidentifikasikan dan menstabilkan penyebabnya, perawatan harus diinstitusikan untuk meminimalkan gejala dari gagal jantung dan mengoptimalkan efisiensi dari jantung yang gagal. Pendukung utama dari perawatan adalah dan tetap dengan obat-obatan, namun operasi transplantasi telah menolong ribuan nyawa dan alat kedokteran yang baru sedang dikembangkan untuk merawat kardiomiopati dan gagal jantung.

Obat-Obatan

Digitalis

Agent digitalis (digoxin adalah bentuk yang paling umum) memperbaiki kekuatan dari kontraksi otot jantung dengan meningkatkan jumlah kalsium didalam sel-sel jantung. Jika digoxin membantu kondisi ini, maka efeknya kelihatannya kecil sekali. Juga studi baru-baru ini menyatakan bahwa digoxin dapat merugikan wanita penderita gagal jantng

Diueretics

Diuretics atau obat kencing meningkatkan pengeluaran sodium melalui ginjal. Menghilangkan sodium berarti mengurangi pengendapan cairan yang terjadi pada gagal jantung, membantu paru-paru menghilangkan cairan yang berlebihan yang menyebabkan sesak napas dan membantu mengurangi pembengkakan kaki. Kebanyakan pasien yang mengalami suatu episode dari gagal jantung diberikan terapi harian dengan diuretics.

ACE Inhibitors

ACE (Angiotensin Converting Enzyme) inhibitors bekerja memperlebar pembuluh darah didalam tubuh. Ini sangat penting karena pada gagal jantung tubuh merespon dengan mengkontraksikan pembuluh darah dan kontraksi dari pembuluh darah sangat memberatkan kerja jantung. Dari banyak obat perlebar pembuluh darah yang pernah dicoba, ACE inhibitors telah membuktikan sebagai yang paling efektif dalam memperbaiki baik gejala maupun hasil dari pasien penderita gagal jantung. Kelihatannya setiap pasien dengan gagal jantung harus diberikan ACE inhibitors.

Beta Blockers

Beta blockers adalah obat-obatan yang memblokir efek dari hormon adrenalin terhadap tubuh. Karena adrenalin "menyetir" jantung, maka sampai akhir-akhir ini dirasakan untuk tidak memakai beta blockers untuk pasien penderita gagal jantung, karena khwatir hilangnya "penyetiran" yang dimediasikan oleh adrenalin akan merugikan. Namun di tahun-tahun terakhir telah diestabliskan bahwa beta blockers bukan hanya membantu gagal jantung tapi juga membantu keselamatan hidup pasien gagal jantung. Sekarang kelihatannya dokter harus memberikan pengobatan dengan beta blockers kepada pasien gagal jantung.

Transplantasi Jantung

Transplantasi jantung sudah begitu maju dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Sekarang 90% dari penerima tranplantasi jantung dapat hidup paling sedikit satu tahun setelah transplantasi dan hampir 75% hidup sampai 5 tahun. Karena kekurangan donor maka terapi ini hanya dibataskan pada pasien yang sakit berat

Terapi Anti Aritmia

Sayangnya pasien kardiomiopati dilatasi yang moderat dan berat mempunyai risiko kematian mendadak yang meningkat secara signifikan dari aritmia bilik. Dan sayangnya juga obat-obatan anti aritmia tidak menunjukan mengurangi risiko itu. Defribillator yang ditanam dalam tubuh menunjukan pengurangan kematian yang signifikan pada pasien kardiomiopati terutama yang sebelumnya menderita serangan jantung. Suatu percobaan yang baru-baru ini dipublikasikan menunjukan bahwa pasien yang menderita serangan jantung sebelumnya dengan ejection fractionnya kurang dar 30%, mempunyai keselamatan hidup yang signifikan lebih baik jika mereka menerima defribillator yang ditanam dalam tubuh.

Cardiac Resynchronization Therapy (CRT)

Cardiac resynchronization therapy atau terapi resinkronisasi jantung adalah bentuk baru perawatan untuk beberapa pasien dengan kardiomiopati dilatasi. CRT adalah suatu bentuk pemacu jantung yang menstimulasi kedua bilik jantung (kiri dan kanan) bersamaan. Pemacu jantung standar hanya menstimulasi bilik kanan. Tujuan dari CRT adalah mengkoordinasikan kontraksi dari kedua bilik, yang memperbaiki efisiensi jantung dan meningkatkan jumlah darah yang dipompa dengan setiap denyut jantung. Studi terakhir dengan CRT menunjukan bahwa terapi ini pada pasien yang dipilih secara benar, menghasilkan perbaikan yang substansi pada fungsi jantung dan gejala, mengurangi perawatan rumah sakit dan memperpanjang kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar