Jumat, 27 Mei 2011

Kekeliruan Orang Pintar

 Ada suatu bentuk sikap dan perilaku manusia yang janggal, yaitu
apabila membuat kekeliruan dan sadar bahwa dirinya keliru, lazimnya
enggan mengakui bahwa dirinya keliru. Salah satu penyebab keengganan
mengaku diri keliru adalah rasa malu dianggap bodoh, padahal pada
kenyataan orang pintar yang paling pintar pun sebenarnya tetap
manusia biasa, yang mustahil sempurna, maka sebenarnya wajar jika
keliru.

Salah seorang tokoh paling pintar di planet bumi ini adalah
Aristoteles. Buah-pikir murid Plato ini sempat dielu-elu sebagai
salah satu landasan peradaban dan kebudayaan intelektual dunia Barat.
Namun, jika kita tidak terbius nama akbar, dan berani jujur meneliti
hasil karsa dan karya pemikiran Aristoteles, terutama di bidang ilmu
hayat dan ilmu alam, bermunculan aneka kekeliruan.

Misalnya filsuf Yunani kuno ini yakin pusat pikiran manusia berada di
jantung, dan berdasar observasi ulat-ulat "mendadak" keluar dari buah-
busuk diyakini makhluk hidup bisa "mendadak" timbul tanpa lewat
proses reproduksi pada "orang-tua". Dalam ilmu fisika, Aristoteles
sempat ngawur menyatakan bahwa gerak benda melayang seperti anak
panah adalah akibat gerak atmosfer, dan benda berat jatuh lebih cepat
ketimbang benda ringan.

Dalam kualitas maupun kuantitas kepintaran, Leonardo da Vinci sulit
dicari tandingannya, namun sempat juga keliru mengklaim kecepatan
benda jatuh terus bertambah sesuai jarak kejatuhannya (yang benar =
waktu kejatuhan). Galileo Galilei semula fanatik mendukung teori
pertambahan kecepatan benda jatuh-nya pelukis Monalisa itu. Namun
setelah meneliti lebih benar, terpaksa Galileo mengoreksi kekeliruan
idolanya!

Orang mahapintar seperti astronom Dyonisius Lardner tidak percaya
kapal uap mampu melintasi Samudera Atlantik, karena beban bahan bakar
terlalu berat untuk diangkut oleh kapal itu sendiri, di samping
kuatir kendaraan yang melaju di atas kecepatan 120 mil per jam, akan
menyebabkan para penumpangnya mati akibat asfiksiasi (kematian karena
kekurangan udara). Ernst Mach, yang namanya diabadikan sebagai
istilah ukuran kecepatan suara hasil temuannya, pasti tidak bodoh,
namun keliru menuduh teori relativitasnya Einstein, bahkan eksistensi
atom, sekadar dogma ilmu fisika yang keliru! Sementara Thomas Alfa
Edison menduga pesawat radio tidak mungkin merakyat.

Akibat prototip komputer semula memang kedodoran, pada tahun 1943,
sang boss IBM, Thomas Watson pesimis memvonis kapasitas konsumsi
pasar dunia maksimal lima unit komputer. Mirip Ken Olson, pimpinan
DEC yang pada tahun 1977 masih yakin mustahil kaum awam membutuhkan
komputer secara pribadi di rumah tangga biasa. Atau tak kurang dari
Bill Gates, CEO Microsoft nan legendaris itu, di tahun 1981 bersabda
bahwa daya memori 640k sudah maksimal bagi setiap pengguna komputer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar